BLORA, NASYIAHJATENG.OR.ID – Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah perkuat hubungan dan kerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah. Penandatanganan kerjasama dilaksanakan pada acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) I Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah yang bertempat di Cepu, Kabupaten Blora. Dalam Muskerwil I PWNA Jawa Tengah dihadiri oleh 171 orang peserta dari seluruh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah se-Jawa Tengah.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDvXFH1Y0-P5XycMlQG8f57GVNp7nwwkLevzUpXcC1kPB4p9i9itrqAV4_-mICcPN9KS4-wTDLA0K2TBKSEWDGm0U9pUXDaeQ5TzRISYjU4HTuEfE2MD_2RqEaqLBBLMeRIbG1-eDyRvxkOHieWNxXLpTN0l9vhARU8fnLeIXMLjiR-lbN4qHIKvpieatj/s320/WhatsApp%20Image%202024-08-30%20at%2018.04.28%20(1).jpeg)
Ketua
Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin, S.AP., M.H didampingi oleh Nur Kholiq, S.H.,
S.Th.I, M.Kn secara langsung menghadiri penandatanganan kerjasama dalam bidang
pendidikan dan pengawasan partisipatif pada Pemilu di Wilayah Jawa Tengah.
Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah dalam hal ini bekerjasama dengan Bawaslu Jawa Tengah untuk
berpartisipasi aktif dalam rangka penyelenggaraan pemilu inklusif melalui
pendidikan politik perempuan. Disamping itu, Bawaslu juga bertugas mengumpulkan
informasi dan melakukan koordinasi dalam pertukaran informasi yang berkaitan
dengan pengawasan Pemilu di Provinsi Jawa Tengah.
Dengan
adanya kerjasama dengan Bawaslu diharapkan dapat memfasilitasi anggota
Nasyiatul Aisyiyah di Jawa tengah dalam penyelenggaraan pemilu inklusif.
Kedepan akan dilaksanakan perumusan pelatihan pengawasan pemilu bagi perempuan
dan sekolah politik perempuan di Jawa Tengah.
Setelah
penandatanganan kerjama, Bawaslu Jawa Tengah memberikan dukungannya secara
langsung dengan bersinergi dengan Bawaslu Kabupaten Blora kepada Nasyiatul
Aisyiyah Jawa Tengah melalui Pendidikan Politik bagi peserta Muskerwil oleh
Muhammad Musta’in. Dalam dialognya, beliau menyampaikan tentang pentingnya
partisipasi aktif perempuan dalam proses Pemilu sehingga kedepannya Pemilu
menjadi hal yang inklusif perempuan.
“Demokrasi
adil bagi semua kalangan termasuk perempuan, dan penyandang disabilitas,
sehingga untuk memastikan terlindunginya hak pada penyelenggaraan pemilihan
maka Bawaslu mendorong terwujudnya pemilu partisipasi pemilu untuk berperan
aktif pada pemilu” Terangnya.
Sebagai
informasi bahwa pemetaan penyandang diisabilitas pada tiap TPS mewujudkan pemilu inklusif dengan memperhatikan
pemilih disabilitas penyelenggaraan pemilu pada penyandang dissabilitas
penyelenggara pemilu KPU. Dalam hal ini Bawaslu jelas dalam menjalankan
tugasnya yakni melakukan pengawasan, mengamati,
menilai dan meneliti terhadap proses penyelenggaraan pemilihan sehingga
akan tercapaui tujuan Pemilu yang inklusif.
*Media Center Muskerwil Nasyiah Jateng
0 Comments